Kamis, 10 November 2011

Teori Etika Bisnis

TEORI ETIKA BISNIS


A. PENGERTIAN ETIKA
Menurut kamus, istilah etika memiliki beragam makna berbeda. Salah satu maknanya adalah yang berasal dari Yunani Ethos (jamak –taetha), yang berarti adat istiadat yang berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun suatu masyarakat, berkaitan dengan nilai-nilai, tata cara hidup yang baik, aturan hidup yang baik, dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Makna kedua menurut kamus – lebih penting – etika dipahami sebagai filsafat moral atau ilmu yang menekankan pada pendekatan kritis dalam melihat dan memahami nilai moral serta permasalahan-permasalahan moral yang timbul dalam kehidupan bermasyarakat. Pengertian etika yang kedua ini berbeda dengan yang pertama karena tidak berisikan nilai dan norma-norma kongkret yang menjadi pedoman hidup manusia.
Tapi meskipun etika berkaitan dengan moralitas, namun tidak sama persis dengan moralitas. Etika adalah semacam penelaahan, baik aktivitas penelaahan maupun hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek.
Contoh dari etika adalah jika seseorang yang bertamu ke rumah orang lain, harus mengetuk pintu dulu sebelum masuk atau memberi salam. Dianggap melanggar etika jika tamu langsung masuk dan duduk tanpa dipersilahkan terlebih dahulu. Atau langsung masuk rumah dan berkata “Dimana si A?” atau “Saya mencari si A”.

B. ETIKA BISNIS DAN APLIKASINYA
Secara sederhana, etika bisnis adalah cara-cara melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri, dan juga masyarakat. Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan sebuah bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada kedudukan individu atau perusahaan di masyarakat.
Pada tahun 1990 an, kasus yang masih mudah diingat yaitu Enron. Bahwa Enron adalah perusahaan yang sangat bagus dan pada saat itu perusahaan dapat menikmati booming industri energi dan saat itulah Enron sukses memasok enegrgi ke pangsa pasar yang bergitu besar dan memiliki jaringan yang luar biasa luas. Enron bahkan berhasil menyinergikan jalur transmisi energinya untuk jalur teknologi informasi. Dan data yang ada dari skilus bisnisnya, Enron memiliki profitabilitas yang cukup menggiurkan. Seiring dengan booming indutri energi, akhirnya memosisikan dirinya sebagai energy merchants dan bahkan Enron disebut sebagai ”spark spead” Cerita pada awalnya adalah anggota pasar yang baik, mengikuti peraturan yang ada dipasar dengan sebagaimana mestinya. Pada akhirnya Enron meninggalkan prestasi dan reputasinya baik tersebut, karena melakukan penipuan dan penyesatan.. Sebagai perusahaan Amerika terbesar ke delapan, Enron kemudian kolaps pada tahun 2001.

C. ETIKA TELEOLOGI & DEONTOLOGI
Etika teleologi, berasal dari kata Yunani Telos yang berarti tujuan, sasaran, akibat dan hasil, dan Logos yang berarti perkataan. Menurut teori ini, suatu tindakan dikatakan baik jika tujuannya baik dan membawa akibat yang baik dan berguna. Etika teleologi juga dapat mengukur baik dan buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dengan tindakan itu atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Contohnya adalah kalau seseorang mencuri uang dari orang kaya dan memberikannya kepada yang miskin atau yang membutuhkan. Hal itu dianggap baik karena meskipun mencuri dinilai sebagai perbuatan yang salah menurut hukum, tetapi tujuannya dianggap baik karena uangnya itu diberikan kepada orang miskin atau orang yang membutuhkan.
Sedangkan etika deontologi, berasal dari kata Yunani Deon yang berarti kewajiban dan Logos yang berarti perkataan. Istilah deontologi berasal dari kata  Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban. ‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab : ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban  kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.
Contohnya adalah manusia beribadah kepada Tuhan karena sudah merupakan kewajiban manusia untuk beribadah kepada Tuhannya, bukan karena perbuatan tersebut akan mendatangkan pahala. 

ashur.staff.gunadarma.ac.id
rannie winoni blogspot