Sabtu, 16 April 2011

ALIRAN KEUANGAN GLOBAL

NAMA : PUJI RAHAYU NINGSIH
NPM : 10208963
KELAS : 3EA10



ALIRAN KEUANGAN GLOBAL



Latar Belakang Masalah
Sistem keuangan global (GFS) adalah sistem keuangan yang terdiri darilembaga dan regulator yang bekerja pada tingkat internasional, sebagai lawan dari mereka yang bertindak pada tingkat nasional atau regional . Para pemain utama adalah lembaga-lembaga global, seperti Dana Moneter Internasional dan Bank for International Settlements, lembaga nasional dan departemen pemerintah, misalnya, bank sentral dan kementerian keuangan , lembaga-lembaga swasta yang bekerja pada skala global, misalnya, bank-bank dan hedge fund , dan regional lembaga, misalnya, zona Euro .
 Stabilitas sistem keuangan merupakan salah satu indikator penting dalam perkembangan ekonomi nasional yang mengacu pada kestabilan institusi keuangan itu sendiri dan stabilitas pasar yang tegabung dalam sistem keuangan. Lembaga keuangan dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah.
Sebagai masyarakat yang mempunyai uang berlebih (surplus) dan kekurangan (minus) akan mencari langkah yang efektif dalam mengatasi masalahnya masing-masing. Bagi mereka yang mempunyai uang berlebih maka mereka akan mengambil tindakan yang tepat guna menyimpan atau menginvestasikan uang mereka. Jika mereka akan menginvestasikan uang mereka maka ada beberapa lembaga keuangan yang bersedia menerima investasi tersebut. Lembaga keuangan yang ada antara lain berupa lembaga keuangan non Bank maupun Bank. Sedangkan bagi mereka yang kekurangan uang (minus), pilihan yang ditawarkan pun juga sama yaitu dengan mengajukan kredit kepada lembaga keuangan non Bank atau Bank. Ini merupakan alternatif bagi masing-masing debitor dan kreditor dalam langkah pengambilan keputusan yang tepat.


Pembahasan
Pada suatu kasus dimana A memiliki uang lebih (surplus) dan dimana B sebagai orang yang membutuhkan uang (minus). Dan Bank Siti adalah bank yang menjadi perantara antara A dan B (surplus dan minus).
Pada suatu hari A ingin menginvestasikan uangnya, maka A pun memilih Bank Siti untuk menyimpan uangnya dengan harapan dapat memperoleh bunga bank.
Pada saat itu juga B sedang memerlukan uang, maka B pun pergi ke Bank Siti untuk meminjam uang sebesar 10juta. Dalam hal ini, Bank Siti membebani B dengan bunga pinjaman. Biasanya bunga pinjaman lebih besar daripada bunga bank, dan selisihnya disebut dengan Interest Spread (keuntungan Bank). Maka pihak B pun memiliki tanggungan kepada Bank Siti sebesar 10juta, tetapi Bank Siti tidak bisa menanggung semua kerugian yang akan terjadi bila suatu hari B mengalami kolepsBank Siti kemudian mengajak pihak lain untuk bersama-sama menanggung sisa resiko B. Pihak tersebut adalah Asuransi XYZ, dengan membayar premi sebagai tanda keanggotaan asuransi. Asuransi XYZ tidak sanggup menanggung kerugian sebesar 10juta, untuk itu asuransi XYZ bekerja sama dengan asuransi KLM yang biasa disebut Reasuransi. Asuransi XYZ hanya mampu menanggung 2,5juta dan sisanya ditanggung oleh asuransi KLM. Sama halnya dengan Asuransi XYZ, Asuransi KLM tidak mampu menanggung kerugian sebesar 7,5juta bila B jatuh bangkrut. Asuransi KLM hanya mampu menanggung 3juta, sehingga Asuransi KLM pun bekerjasama dengan Asuransi DEF, kerjasama ini biasanya disebut dengan Refrocussi. Asuransi DEF hanya menyanggupi untuk menanggung kerugian sebesar 4,5juta.
Demi kelancaran serta penambah pendapatan usahanya, Asuransi DEF membuat perusahaan baru yaitu PT. ZKY. Selain PT ZKY memperoleh pendapatan dari hasil produknya, PT ini juga mendapatkan pendapatan lain berupa deviden yaitu dengan saham yang ada di BEI (Bursa Efek Indonesia). Selain saham, BEI juga menghasilkan produk yang disebut obligasi atau surat hutang, yang menghasilkan diskonto. Selain deviden PT ZKY juga memperoleh capital gain dan diskonto dari surat hutang.
Disamping itu, PT ZKY mempunyai sebuah perusahaan khusus untuk selalu memantau keadaan saham di BEI. Perusahaan khusus itu adalah CLBK.
Pada saat itu, Bank Siti juga ingin menambah jumlah nasabahnya agar pendapatannya meningkat, maka ia pun bergabung dengan PT TD. Dimana PT TD ingin mencari nasabah sebanyak mungkin agar PT TD lebih maksimal dalam mendapatkan nasabah, maka PT TD pun mengajak INF untuk bekerja sama. INF itu sendiri bertugas untuk membuat kartu kredit agar nasabah tertarik dengan adanya kepraktisan tersebut sehingga mudah untuk melakukan transaksi perbankkan. Yang perlu diketahui INF adalah anak perusahaan dari PT ZKY. Yang artinya INF dikuasai dan diatur oleh PT ZKY.


Kesimpulan
Di dalam berkembang dan majunya suatu negara tergantung baik buruknya lembaga keuangan yang terdapat di negara tersebut. Semakin banyaknya lembaga keuangan yang ada akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas dari masing masing perusahaan agar dapat mendapatkan pangsa pasar dan mencapai tujuan perusahaan. Sehingga perusahaan akan terus mengembangkan dan mengemas perencanaan, strategi dan implementasi yang digunakan dalam menghadapi tantangan pesaing-pesaing dalam bidang yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar